Text
Kesatria Terakhir: Misteri Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Pasca terjadinya burak (runtuhnya) Pajajaran 1579 M, Maulana Hasanudin tidak serta-merta menjadikan Pakuan (ibu kota Pajajaran) sebagai pusat pemerintahan bercorak Islam seperti Surasowan (Banten) dan Pakungwati (Cirebon). Pakuan dibiarkannya menjadi kawasan terbengkalai. Laporan Scipio (1687), Adolf Winkler (1690), dan para peneliti Barat sesudahnya, menemukan bekas-bekas reruntuhan di kawasan Pakuan Pajajaran ini. Dalam cerita-cerita tradisional dikisahkan setelah Prabu Siliwangi moksa, Keraton Pakuan berubah menjadi kawasan hutan. Dalam naskah Pantun Bogor episode Dadap Malang Sisi Cimandiri – yang menjadi spirit dan latar belakang novel Kesatria Terakhir ini – disebutkan bagaimana kobaran api yang membakar keraton dan seluruh kawasan kota Pakuan menghanguskan seluruh bangunan dan pepohonan, meninggalkan bara yang tidak padam selama beberapa minggu sesudahnya. Watu Gigilang berhasil diboyong ke Surasowan, tetapi mahkota Binokasih Sanghyang Pake lolos dan dibawa ke Sumedang Larang.
A5947 | SR 813 ROK k c.1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain