Text
Amuk wisanggeni
Saat usia kandungan Batari Dresanala menginjak tujuh bulan, Batara Guru menginginkan bidadari itu bercerai dengan Arjuna. Tentu saja, bidadari cantik itu tidak mau berpisah dengan suami tercintanya. Maka, Batara Guru pun mengutus Batara Brama (ayah Batari Dresanala) untuk mengusir Arjuna dari Kahyangan Argadahana. Batara Guru ingin menjodohkan Batari Dresanala dengan Dewasrani, putra kesayangannya. Karenanya, Batara Guru meminta Batari Dresanala menggugurkan kandungannya.
Konflik terjadi antara Batara Brama dengan putrinya, tentu saja tak bisa dihindarkan.
Dalam tekanan kejiwaan yang berat, Batari Dresanala pun melahirkan bayi laki-laki, dua bulan sebelum waktu yang semestinya.
Melihat kenyataan tersebut, Batara Guru menginginkan bayi itu dibuang ke hutan atau dilebur di Kawah Candradimuka. Akhirnya, dia mengutus seorang dewa untuk menceburkan bayi putra Batari Dresanala ke Kawah Candradimuka.
Lantas, bagaimanakah kisah selanjutnya? Berhasilkah sang utusan tersebut untuk menenggelamkan sang bayi putra Batari Dresanala. Benarkah bahwa sebuah keajaiban yang menggetarkan bakal terjadi pada diri si bayi? Dan, sungguhkah bahwa pada diri si bayi ternyata tersimpan sebuah kekuatan yang maha dahsyat?
Simak novel yang mengangkat sosok hebat putra Arjuna ini. Di samping Anda akan mengetahui secara detail kisah hidupnya, Anda juga akan mendapatkan banyak pelajaran berharga dari kisah memikat ini!
Anak Raden Arjuna dan Batari Dresanala ini sakti mandraguna. Dia bisa lolos dari racun dan api. Dua zat pembunuh itu bukannya mematikan, tetapi malah membuat kesaktiannya bertambah-tambah.
Kesatria Sejati dari Kawah Candradimuka!
A2799 | SR 813 SAR a c.1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain